Sejarah Munculnya Cabai di Tanah Air

Ilustrasi mengenal sejarah munculnya cabai. (Sumber: Tribun Travel)

Daftar Isi

Bicara soal kuliner Indonesia, rasanya kurang lengkap bila tak menyebut sambal. Dengan catatan lebih dari 300 jenis, baik versi matang maupun mentah, sambal sebagai salah satu identitas kuliner lokal Tanah Air. Tentu saja, kehadirannya tidak lepas dari eksistensi cabai.

Kira-kira, bagaimana sih sejarah munculnya cabai hingga menjadi sambal favorit masyarakat Indonesia? Penasaran? Berikut JadiLaper telah menyiapkan penjelasannya di bawah ini, yuk simak!  

Baca juga: 7 Jenis Sambal yang Wajib Penyuka Pedas Coba!

Awal-mula kemunculan cabai

Menurut sejarawan Wijaya, setidaknya ada dua versi asal mula rempah ini muncul di Indonesia. Dikutip dari buku Pasar di Jawa Masa Mataram Kuno Abad VII-XIV karya Titi Surti Nastiti, menyebut bahwa cabai sudah eksis di pasar Nusantara sejak abad ke-10.

Selain cabai Jawa, ada pula andaliman (sejenis tanaman merica) Sumatera Utara yang cukup terkenal. Meski andaliman tersebut bukan dalam bentuk cabai, namun cita rasanya yang diberikan mirip.

Sementara dalam konteks sejarah Barat, cabai baru dibawa ke Indonesia pada abad-16 oleh para pedagang portugis. Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih Kushardjanto menjelaskan, dalam hal ini, tempat asal tumbuhnya cabai diyakini di wilayah Amerika Selatan, termasuk Bolivia dan Meksiko.

“Tanaman cabai tumbuh di daerah yang dilintasi garis khatulistiwa,” ujarnya.

Ilustrasi cabai

Sebelumnya, Kumoratih menjelaskan, jahe, lada, dan cabai jawa adalah jenis rempah yang dipakai untuk memberi rasa pedas pada olahan kuliner Nusantara. Jawa Barat, Lampung, Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai wilayah penghasil cabai.

Cabai jawa disebutnya berbeda dari cabai yang dikenal sekarang. Pasalnya, saat kolonialisme Eropa terjadi di Indonesia membawa banyak perubahan. Selain aspek sosial budaya, pengaruhnya juga lekat pada budi daya pangan.

Ekspansi Eropa ke Nusantara ini juga dalam rangka akumulasi resources berupa komoditas pangan. Jadi, daerah koloni itu juga jadi perluasan lahan untuk budidaya berbagai komoditas yang menguntungkan.

“Sama seperti ketika bibit rempah kita dibawa, kemudian dibudidayakan di Zanzibar atau Grenada,” imbuhnya.

Sebab itu, tidak heran jika “cabai impor” ini kemudian populer. Pada dasarnya orang Nusantara juga sudah mengenal rasa pedas. Meskipun, pedasnya bersumber dari rempah yang berbeda.


Itulah seputar informasi terkait dengan sejarah munculnya cabai di Indonesia. Hingga kini Indonesia memiliki ratusan jenis sambal yang khas dari berbagai daerah lho. Beberapa di antaranya yaitu sambal cabe ijo (Sumatra Barat), sambal matah (Bali), sambal dabu-dabu (Manado), dan sambal colo-colo (Maluku).

Baca juga:10 Jenis Sambal Khas Indonesia yang Wajib Kamu Coba

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp