Serabi Solo, Ikon Kuliner Kota Surakarta

Ilustrasi Serabi Solo. (Sumber: Tribunnews)

Daftar Isi

Halo Sobat Kuliner! Apa Sobat Kuliner pernah pergi ke kota Solo? Kalau iya, pasti Sobat Kuliner tahu dong dengan kuliner khas kota Solo, Serabi Solo? Kalau tidak tahu sepertinya Sobat Kuliner harus pergi ke Solo lagi. Sebab, perjalanan kamu belum lengkap, bila belum mencicipi kuliner khas kota Solo ini! 

Bahkan, kepopuleran Serabi Solo merambat sampai ke daerah-daerah lain loh! Di Jakarta saja ada begitu banyak tempat yang menjual Serabi Solo ini karena kepopulerannya. Tapi, Sobat Kuliner sudah tahu belum tentang sejarah atau cerita dibalik serabi yang satu ini? 

Kalau belum, kamu membaca artikel yang tepat, karena artikel kali ini akan membahas tentang sang ikon kuliner dari kota Solo ini! Yuk langsung saja telusuri artikel ini untuk mengetahui selengkapnya!

Baca juga: Nasi Kebuli Ayam, Opsi Makanan Timur Tengah

Mengenal Serabi Solo

Sejak tahun 1923 Serabi Solo memang telah menjadi ikon kuliner tradisional dari Kota Batik tersebut. Sebab itu, makanan tersebut menjadi favorit warga Solo dan para pendatang. 

Meskipun kuno, hidangan ini tetap menjadi budaya kuliner Jawa Tengah yang tak bisa ditinggalkan. Berbeda dengan ciri khas serabi di masa lalu, kini kamu bisa menikmati hidangan ini menggunakan berbagai macam topping menarik. Jadi, anak kecil pun akan menyukai makanan tradisional yang satu ini.

Di beberapa daerah lain, kue ini bisa disebut dengan Serabi atau Surabi. Selain penyebutannya, serabi ini sekilas tampak mirip dengan pancake atau waffle yang menjadi makanan khas orang barat. Namun, cara pembuatan dan bahan yang digunakan berbeda.

Keunikan kue serabi asal Kota Surakarta

Ciri khas Serabi Solo yang unik ini terdapat pada bagian pembuatannya yang sangat unik. Bentuk serabi ini bulat dan terbuat dari adonan yang sesungguhnya sangat sederhana, yaitu garam, gula, santan, tepung beras dan daun pandan menjadi pewanginya. 

Selanjutnya, adonan ini dicampurkan dan dimasak secara tradisional juga dengan menggunakan tungku yang terbuat dari bahan tanah liat. Tungkunya pun juga dipanaskan dengan menggunakan arang kayu. Ketika adonan dituang, biasanya wajan tanah liat itu akan ditutup hingga 3 menit. 

Adonan akan mengembang dan akhirnya matang. Tekstur dari makanan ini sesungguhnya sangat sederhana, yaitu garing di bagian luar yang terkena tungku. Kemudian, ditambah sedikit ada rasa hangus terbakar serta bagian tengahnya pun kenyal dengan rasa manis dan gurih santan.


Itulah informasi seputar ikon kuliner khas kota Solo, Serabi Solo! Menarik bukan? Selain rasanya yang nikmat, ternyata makanan ini juga memiliki sejarah yang menarik. Jika Sobat Kuliner pergi ke kota Solo, jangan lupa untuk mencicipi kuliner yang satu ini ya!

Baca juga: Tips Mudah Memenuhi Nutrisi Bagi Anak-Anak dengan ASD

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp