Sentuhan Kuliner Belanda pada Makanan Khas Indonesia

Ilustrasi Sentuhan Kuliner Belanda pada Makanan Khas Indonesia. (Sumber: Freepik)

Daftar Isi

Sebagai sebuah negara yang menjadi pusat perdagangan rempah di masa lalu, Indonesia memiliki ragam makanan khas yang terpengaruh oleh kebudayaan Eropa. Pengaruh kuliner Eropa di Indonesia, diperkirakan dimulai sekitar abad ke-16. 

Para pendatang dari Portugis, Spanyol, hingga Belanda dan Inggris, membawa serta budaya makan yang memperkaya cita rasa makanan Indonesia. Proses interaksi budaya yang berlangsung tidak sebentar ini juga menghasilkan berbagai jenis sayuran, buah, bumbu dan cara memasak baru di Indonesia. 

Saat Belanda menjajah Indonesia, mereka meninggalkan banyak hasil akulturasi budaya kuliner, yang diadopsi dan dimodifikasi sesuai selera masyarakat pribumi. Mari kita bahas beberapa jenis kuliner Belanda yang kerap kita kenal sebagai makanan khas Indonesia!

Baca juga: 7 Aneka Soto Nusantara, Hidangan Favorit Indonesia

Soep (Sup)

Ilustrasi sup ayam

Saat orang Belanda tinggal Jawa yang beriklim tropis, mereka menikmati sup dingin yang disajikan dengan nasi. Sedangkan kaum bumiputera mengadopsi sup sebagai sajian sayur yang dimakan dengan nasi dan biasa dihidangkan untuk makanan sehari-hari.

Smoor (Semur), Makanan Khas Indonesia

Ilustrasi semur daging

Makanan yang memiliki cita rasa lokal dan berbahan daging ayam atau sapi merupakan masakan Eropa yang diadopsi menjadi hidangan khas Indonesia. Semur disajikan dengan bahan utama ikan bandeng atau kakap dan diberi nama smoor Djawa. Namun saat ini, semur di Indonesia mengalami banyak penyesuaian versi dan variasi seperti semur daging ayam, semur daging sapi, semur telur, semur tahu, hingga semur jengkol.

Biefstuk (Bistik)

Biefstuk atau yang sering disebut dengan bistik adalah makanan orang Belanda yang disantap dengan kentang, kacang polong, dan wortel. Setelah diadopsi di Indonesia, bistik cenderung menjadi makanan yang mendampingi nasi. 

Frikadel (Perkedel), Makanan Khas Indonesia

Ilustrasi perkedel

Selanjutnya, ada frikadel atau yang kita kenal sebagai perkedel adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar kentang kemudian dihaluskan, lalu digoreng. Perkedel juga dapat ditambahkan dengan bahan-bahan lain seperti daging cincang dan daun bawang. Perkedel juga merupakan makanan yang diadopsi Belanda dari Perancis bernama fricandeau.

Selain makanan di atas, masih banyak kuliner yang mendapat pengaruh Eropa seperti tart, kue keju, kroket, panekuk, dan rolade.


Jadi, itulah beberapa kuliner Eropa yang kini sudah diadopsi menjadi makanan Indonesia. Makanan mana yang menjadi favoritmu?

Baca juga: 5 Kuliner Kaki Lima Indonesia, Terbaik di Dunia!

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp