Minyak Kelapa vs Minyak Sawit, Mana yang Lebih Sehat?

Ilustrasi perbedaan minyak kelapa dan minyak sawit. (Sumber: Freepik)

Daftar Isi

Minyak goreng juga merupakan salah satu bahan pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia. Bisa dilihat betapa banyaknya pedagang yang menggunakan minyak goreng untuk memasak, seperti penjual gorengan, ayam goreng, nasi goreng, dan masih banyak lagi.

Jenis minyak yang kerap digunakan untuk memasak berbagai hidangan adalah minyak kelapa dan minyak sawit. Tak sedikit orang menganggap keduanya adalah jenis yang sama. Padahal, ada perbedaan yang belum banyak disadari orang.

Meskipun minyak sawit paling banyak digunakan, ternyata jenis ini dianggap lebih berbahaya untuk kesehatan dibanding minyak kelapa. Tentu poin ini menjadi perbedaan utama antara minyak kelapa dan minyak sawit.

Namun, apakah fakta tersebut benar adanya? Untuk mengetahui perbedaan antara minyak kelapa dan minyak sawit lebih lanjut, ketahuilah faktanya berikut ini!

Baca juga: Inilah Resep Nasi Minyak yang Asli dari Palembang!

Perbedaan Minyak Kelapa & Minyak Sawit

Ilustrasi minyak kelapa

Jika ditelusuri asal-usulnya, minyak sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari pohon kelapa sawit. Minyak ini memiliki kadar lemak jenuh yang cenderung tinggi. Terdapat 7 gram lemak jenuh dan 5 gram lemak tak jenuh dalam setiap satu sendoknya.

Untuk nutrisinya, minyak sawit memiliki vitamin E dan vitamin A yang baik untuk kesehatan kulit dan mata. Selain itu, terdapat pula asam lemak esensial (oleat, linoleat, linolenat) yang berperan sebagai antioksidan untuk menangkal pertumbuhan sel kanker.

Sementara itu, minyak kelapa dihasilkan dari buah kelapa asli. Minyak jenis ini memiliki lemak jenuh yang lebih tinggi, yaitu 12 gram per sendoknya. Sedangkan, lemak tak jenuhnya jauh lebih tinggi dibanding minyak sawit, yaitu 0,84 gram setiap sendoknya.

Mana yang sehat, Minyak Kelapa atau Minyak Sawit?

Setelah melihat kandungannya gizinya, kamu sudah mengetahui perbedaan antara minyak kelapa dan minyak sawit. Dari situ, kamu langsung bisa menyimpulkan manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi.

Berdasarkan pembahasan di atas, minyak kelapa yang lebih banyak mengandung lemak jenuh ini akan lebih stabil saat berada di suhu tinggi. Selain itu, minyak ini tidak mudah untuk teroksidasi sehingga tidak mudah menghitam saat digunakan untuk menggoreng.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tingginya lemak jenuh ini juga berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak. Mengonsumsi makanan yang dimasak dengan minyak kelapa terlalu banyak akan menimbulkan risiko penumpukan lemak dalam tubuh.

Hal ini tentu akan meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) yang membawa kolesterol ke pembuluh darah koroner. Akibatnya, pembuluh darah koroner akan menyempit sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Di lain sisi, minyak sawit pun sering mendapat julukan minyak yang berbahaya bagi kesehatan. Faktanya, justru minyak sawit memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh. Apalagi terdapat kandungan vitamin A dan E yang bagus untuk mata dan kulit.

Kandungan lemak jenuh dan tak jenuhnya pun hampir seimbang, bahkan lemak tak jenuhnya lebih tinggi dibanding minyak kelapa. Meskipun demikian, penggunaan minyak sawit juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi terlalu banyak.

Jika berlebihan, akan terjadi penumpukan lemak yang bisa menyebabkan risiko obesitas dan kardiovaskular. Kandungan lemak tak jenuh yang terkandung juga menyebabkan oksidasi lebih banyak jika digunakan terus menerus dengan suhu yang tinggi. 

Hal ini akan membuat lemak pada minyak menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Senyawa ini akan membentuk akrolein yang menyebabkan iritasi. Jadi, jangan heran jika tenggorokan akan mengalami radang akibat makan gorengan terlalu banyak, ya.


Itulah fakta mengenai perbedaan minyak kelapa dan minyak sawit. Setelah mengetahui informasi di atas, kini kamu bisa menyimpulkan manakah minyak yang lebih sehat untuk digunakan, kan?

Baca juga: Awas! Ini Bahaya Minyak Jelantah untuk Kesehatan Tubuh!

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp