Sejarah Rujak Cingur Khas Surabaya

Ilustrasi rujak cingur. (sumber: Liputan6)

Daftar Isi

Halo Sobat Kuliner! Siapa disini yang suka makan rujak? Rujak sendiri merupakan sebuah makanan salad buah dan sayuran khas tradisional Indonesia-Jawa, dan dapat ditemui dengan mudah baik di pedagang kaki lima maupun pedagang keliling. Ada berbagai jenis varian rujak seperti rujak bebek, rujak juhi, dan rujak cingur. 

Di artikel kali ini saya akan membahas soal rujak yang tidak biasa, yakni rujak cingur khas Surabaya. Pastinya rujak ini memiliki keunikan dan berbeda dengan rujak pada umumnya. Yuk, langsung saja telusuri artikel ini untuk mengetahui selengkapnya sejarah tentang rujak cingur!

Baca juga: Makanan Khas Surabaya yang Wajib Dicoba

Sejarah rujak cingur

akurat_20200904103357_88936m

Ilustrasi rujak cingur

Jika mendengar makanan rujak cingur, pasti yang pertama kali muncul dalam pikiran banyak orang adalah makanan khas Jawa Timur, terutama Surabaya. Tidak seperti makanan lain yang bisa dibuat karena bumbunya bisa didapat di mana saja, rujak cingur memang sangat khas karena bumbunya yang hanya bisa didapat di Jawa Timur.

Bahkan di beberapa daerah Jawa Timur sendiri, sulit menyaingi rasa rujak cingur original seperti di Surabaya karena tak bisa mendapatkan bumbu petis yang sesuai. Meski banyak orang sudah mengenal rujak cingur, namun belum banyak yang tahu tentang sejarahnya.

Ternyata, perjalanan rujak cingur hingga jadi makanan khas Surabaya diyakini berasal jauh dari negara Mesir. Dilansir dari Pegipegi, diceritakan dahulu ketika Raja Firaun Hanyokrowati masih bertahta dan berulang tahun, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyajikan makanan istimewa untuk dirinya. Sayang tidak ada yang cocok di lidah.

Namun, mendadak muncullah pengawal kerajaan yang mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang bernama Abdul Rojak ini membawa makanan dengan bungkus pisang. Setelah dicek keamanannya oleh ahli kesehatan kerajaan, raja pun mencicipi nya. Ternyata, ia makan rujak cingur dengan lahap hingga keringat bercucuran karena pedas.

Karena makanan yang disajikannya mampu memuaskan raja, Abdul Rojak pun dihadiahi kapal laut dan sebidang tanah bahkan diangkat menjadi juru masak istana. Pada akhirnya ia menolak beberapa hadiah dan hanya mengambil kapal lautnya. Ia pun mengembara dan tibalah ke Tanjung Perak, Surabaya di kala masa perdagangan. Kemudian, ia menyebarkan resep makanan rujak cingur tersebut.

Bahan rujak khas Surabaya

Akibat kesulitan mendapat cingur onta, ia pun mengganti dengan cingur sapi dan beberapa bumbu diganti dengan bahan yang mudah didapat. Ternyata, racikan tersebut banyak disukai karena rasanya sedap. Kata rujak berasal dari nama “Rozak” dan cingur adalah bahan makanannya.

Dilansir dari Wikipedia, kata “cingur” sendiri berarti “mulut”, merujuk pada mulut atau moncong sapi yang telah direbus dan dibersihkan. Ini merupakan bahan utama hingga disebut rujak cingur.


Itu dia Sobat Kuliner! sejarah dari rujak cingur, unik banget kan? Jika Sobat Kuliner pergi ke Surabaya jangan lupa untuk mencicipi kuliner satu ini ya! Dijamin rasa rujak cingur ini bikin ketagihan deh!

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp