Sejarah Kerupuk, Camilan Ringan Simbol Keprihatinan

Ilustrasi sejarah kerupuk di Indonesia. (Sumber: Freepik)

Daftar Isi

Sebagai orang Indonesia, tentu kenal akrab dengan kerupuk! Camilan ringan yang konon paling populer di Indonesia ini, kerap menjadi pelengkap dalam setiap waktu makan. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat kerupuk menjadi camilan favorit bagi segala umur.

Sejarah kerupuk di Indonesia cukup panjang. Menurut beberapa prasasti, kerupuk sudah ada sejak abad ke-9 atau ke-10 di Pulau Jawa sebagai makanan pendamping hidangan untuk masyarakat. Di dalam Prasasti Batu Pura, disebutkan soal kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Hingga saat ini, kerupuk rambak masih menjadi salah satu bahan utama dalam kuliner krecek.

Baca juga: Kisah Lomba Makan Kerupuk yang Ada Saat 17 Agustus

Awal Mula Terciptanya Kerupuk

Masyarakat di Jawa, memanfaatkan hasil komoditas berupa singkong yang jumlahnya banyak, dan membuat kerupuk aci. Kerupuk aci yang terbuat dari singkong ini menjadi salah satu bahan makanan yang membuat masyarakat Indonesia bertahan hidup di abad ke-19.

Defisit pangan yang terjadi akibat perang dan tanam paksa, membuat rakyat terpaksa mengolah singkong menjadi berbagai makanan, termasuk kerupuk. Bagi masyarakat miskin, kerupuk menjadi lauk utama, karena harga daging yang sangat mahal. Tak heran, kerupuk menjadi simbol keprihatinan, bahkan hingga saat ini.

Salah satu kerupuk yang paling dikenal di Indonesia adalah kerupuk uyel, atau kerupuk putih. Kerupuk kaleng ini memiliki bentuk bulat berulir, dibuat dari tapioka dan terigu dibumbui bawang putih, dan warna yang beragam, mulai putih, kuning, pink hingga hijau. Biasa dijajakan di warung, pasar, pedagang sayur hingga di warung nasi, kerupuk ini merupakan favorit masyarakat Indonesia. Setiap 17 Agustus, akan ada lomba khas berjudul “Makan Kerupuk” dengan kerupuk uyel sebagai pemeran utamanya!

Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, kerupuk sudah menjadi pelengkap hidangan yang wajib ada dalam berbagai kuliner Nusantara. Kerupuk pun mulai menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari pesisir Kalimantan, Sumatera, hingga Semenanjung Melayu. Beberapa jenis kerupuk yang terkenal adalah kerupuk kemplang dari Palembang, kerupuk puli atau rengginang yang terbuat dari nasi, kerupuk udang, singkong, melinjo, mie, atau kerupuk karak gendar yang terbuat dari nasi sisa.

Kerupuk khas setiap daerah juga cocok dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang. Saat ini, kerupuk menjadi salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia dan hampir dapat ditemukan di setiap daerah, bahkan menjadi kebanggaan.


Itulah sejarah kerupuk di Indonesia buat kamu yang belum tahu! Kerupuk apa nih, yang menjadi khas daerahmu? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

Baca juga: Resep Seblak Cobek Original ala Rafael yang Viral di TikTok!

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp