Waspada, Begini Risiko Konsumsi Makanan Mentah Bagi Kesehatan

risiko komsumsi makanan mentah

Daftar Isi

Risiko konsumsi makanan mentah belum diketahui sebagian besar orang, padahal raw food termasuk salah satu tren kuliner yang cukup populer. Makanan mentah, seperti buah-buahan dan sayuran memang kaya akan nutrisi yang utuh karena tidak melalui proses pemanasan.

Akan tetapi, di sisi lain, terdapat berbagai risiko, terutama yang berasal dari produk hewani. Agar tidak mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi makanan mentah yang telah terkontaminasi, berikut ulasan JadiLaper!

Baca juga: Tips Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan untuk Pola Hidup Lebih Sehat

Apa Saja Risiko Konsumsi Makanan Mentah?

Ilustrasi Risiko Konsumsi Makanan Mentah. (Sumber: Unsplash)

Meski makanan mentah nabati umumnya aman dikonsumsi setelah dicuci bersih, tetapi risikonya lebih signifikan daripada yang berasal dari hewan. Proses pemasakan memiliki peran yang cukup krusial dalam membunuh berbagai jenis bakteri, virus, dan parasit berbahaya.

Berbagai jenis bakteri atau virus tersebut mungkin terdapat dalam daging, unggas, ikan, dan telur. Jika kamu mengonsumsi bakteri, virus, atau parasit tersebut, ada beberapa risiko yang mungkin dialami, seperti:

Infeksi Bakteri Berbahaya

Risiko paling umum dari mengonsumsi makanan mentah, yaitu infeksi bakteri berbahaya. Ya, daging mentah, unggas, dan telur mentah bisa terkontaminasi oleh bakteri, seperti Salmonella, Escherichia coli atau E. Coli, serta Listeria.

Bakteri-bakteri ini umumnya akan menyebabkan berbagai gejala mulai dari keracunan makanan ringan. Gejala yang dimaksud, misalnya, mual, muntah, diare, dan kram perut, hingga infeksi yang lebih serius.

Infeksi Parasit yang Merugikan

Selain bakteri, risiko dari mengonsumsi makanan mentah lainnya adalah infeksi parasit. Ikan mentah, terutama ikan air tawar, dapat mengandung berbagai jenis parasit, seperti cacing pita, cacing gelang, serta cacing hati.

Jika kamu mengonsumsi ikan mentah tanpa melalui proses pembekuan yang tepat, tentu dapat menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. Gejala dari infeksi parasit bisa bervariasi tergantung jenis parasitnya, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ yang lebih serius.

Kontaminasi Virus dan Bahan Kimia

Selanjutnya, makanan mentah juga berisiko terjadinya kontaminasi virus dan bahan kimia. Beberapa jenis virus tersebut adalah Hepatitis A dan Norovirus yang dapat menular melalui makanan makanan mentah.

Untuk itu, mencuci buah dan sayuran mentah dengan bersih bisa membantu mengurangi risiko ini, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan potensi kontaminasi. Tak hanya itu, makanan mentah juga berpotensi mengandung residu pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya

Dalam hal ini, proses pemasakan terkadang dapat membantu mengurangi kadar beberapa jenis residu kimia. Pastikan pula untuk memilih sumber makanan yang terpercaya dan mencuci bahan makanan mentah dengan benar.

Reaksi Alergi dan Gangguan Pencernaan

Bagi sebagian orang, konsumsi makanan mentah tertentu bisa memicu reaksi alergi atau gangguan pencernaan. Beberapa protein dalam makanan mentah mungkin lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan dibandingkan protein yang sudah terdenaturasi melalui proses pemasakan.

Konsumsi makanan mentah dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan perut kembung, gas, atau diare pada orang yang sensitif. Selain itu, beberapa jenis makanan mentah mengandung senyawa alami yang dapat mengiritasi saluran pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.


Dengan memahami risiko konsumsi makanan mentah, bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari makanan mentah. Sebab, buah-buahan dan sayuran mentah tetap merupakan bagian penting dari diet sehat.

Namun, kamu harus waspada dalam menangani dan mengonsumsi produk hewani. Apabila kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu atau termasuk kelompok rentan, baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi raw food, ya!

Baca juga: Manfaat Sayuran dalam Hidangan Penutup, Pelengkap Nutrisi Bagi Tubuh!

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp