Ketahui, Ini 5 Tips Menyimpan Makanan Fermentasi yang Wajib Dicoba

tips menyimpan makanan fermentasi

Daftar Isi

Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Jenis makanan hasil fermentasi pun sangat beragam, mulai dari kimchi, tempe, tape, yoghurt, hingga asinan. Meski telah melalui proses pengawetan alami, penyimpanan yang tepat tetap dibutuhkan agar kualitas makanan fermentasi tetap terjaga.

Karena itu, penting mengetahui tips menyimpan makanan fermentasi agar tidak cepat rusak dan tetap layak konsumsi. Jika penasaran dengan tips menyimpan makanan-makanan fermentasi, berikut ulasan lengkap JadiLaper!

Baca juga: 10 Tips Memasak untuk Dijual, Pastikan Agar Sesuai Standar!

Bagaimana Tips Menyimpan Makanan Fermentasi?

Ilustrasi Tips Menyimpan Makanan Fermentasi. (Sumber: Unsplash)

Jika disimpan dengan benar, makanan fermentasi bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan nutrisi dan cita rasanya. Sebaliknya, penyimpanan yang salah dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan atau merusak rasa khas dari hasil fermentasi tersebut. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menjaga kualitas makanan fermentasi favoritmu.

Gunakan Wadah Kaca yang Kedap Udara

Salah satu tips menyimpan makanan fermentasi yang paling penting adalah memilih wadah penyimpanan yang tepat. Wadah kaca dengan penutup rapat atau kedap udara sangat disarankan karena tidak bereaksi dengan asam yang terbentuk selama fermentasi. Selain itu, kaca juga lebih higienis dan tidak menyerap bau, sehingga aman untuk menyimpan produk fermentasi dalam jangka panjang.

Hindari menggunakan wadah berbahan logam karena bisa bereaksi dengan kandungan asam dan menyebabkan rasa makanan berubah atau bahkan menjadi tidak aman dikonsumsi. Sebelum digunakan, pastikan wadah kaca dalam keadaan bersih dan steril. Kamu bisa mensterilkannya dengan cara merebus selama beberapa menit atau menggunakan air panas.

Simpan di Lemari Es Setelah Fermentasi Selesai

Meskipun makanan fermentasi bisa tahan lama pada suhu ruang selama proses fermentasi aktif, namun setelah proses tersebut selesai, sebaiknya makanan disimpan di dalam lemari es. Pendinginan akan memperlambat aktivitas mikroba yang masih tersisa dan membantu mempertahankan rasa serta tekstur makanan fermentasi.

Sebagai contoh, kimchi yang disimpan di suhu ruang akan terus berfermentasi dan rasanya bisa menjadi terlalu asam jika tidak segera didinginkan. Lemari es membantu memperpanjang umur simpan dan menjaga kestabilan rasa. Namun, pastikan suhu kulkas berada di kisaran 4°C agar makanan tetap segar tanpa membekukan teksturnya.

Jangan Sering Membuka Tutup Wadah

Setiap kali kamu membuka wadah makanan fermentasi, udara luar yang mengandung bakteri bisa masuk dan mengganggu ekosistem mikroba yang sudah terbentuk. Karena itu, sebaiknya kurangi frekuensi membuka tutup wadah dan ambil makanan seperlunya saja. Jika memungkinkan, gunakan sendok bersih dan kering setiap kali mengambil makanan untuk mencegah kontaminasi.

Membuka tutup terlalu sering juga bisa menyebabkan gas hasil fermentasi menguap, sehingga tekstur dan rasa makanan bisa berubah. Simpan makanan dalam porsi kecil agar tidak perlu sering membuka satu wadah besar. Hal ini juga membantu menjaga kualitas makanan fermentasi lebih lama.

Hindari Suhu Ekstrem dan Cahaya Langsung

Suhu yang terlalu panas atau cahaya matahari langsung bisa mempercepat fermentasi yang tidak diinginkan dan merusak kualitas makanan. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan makanan fermentasi di tempat yang sejuk dan tidak terkena cahaya langsung. Jika tidak menggunakan lemari es, pastikan ruangan penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Suhu ekstrem juga bisa mempengaruhi tekanan dalam wadah kedap udara, yang berisiko menyebabkan kebocoran atau bahkan pecahnya wadah kaca. Untuk mencegah hal tersebut, hindari menyimpan makanan fermentasi di tempat seperti atas kulkas atau dekat kompor. Tempat terbaik adalah di rak dapur yang tertutup dan jauh dari sumber panas.

Labeli Tanggal Fermentasi dan Simpanan

Agar tidak bingung kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi makanan fermentasi, biasakan untuk memberi label pada setiap wadah yang kamu simpan. Tulis tanggal fermentasi dimulai dan kapan makanan mulai dimasukkan ke dalam kulkas. Ini membantu memantau durasi penyimpanan dan menghindari konsumsi produk yang sudah kedaluwarsa.

Label juga memudahkan kamu membandingkan rasa dan tekstur dari makanan fermentasi pada berbagai tahap penyimpanan. Dengan catatan waktu yang rapi, kamu bisa mengevaluasi dan menyempurnakan proses fermentasi di masa mendatang. Ini merupakan langkah kecil tapi efektif dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan fermentasi.


Dengan menerapkan berbagai tips menyimpan makanan fermentasi di atas, kamu bisa menikmati cita rasa khas makanan fermentasi lebih lama tanpa khawatir kualitasnya menurun. Simpan dengan cermat, dan pastikan kebersihan selalu menjadi prioritas agar makanan tetap aman dan nikmat dikonsumsi.

Baca juga: Tips Menyimpan Bahan Makanan agar Lebih Awet dan Tetap Segar

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp