Jarang yang menyadari kalau terong adalah salah satu bahan makanan sehat yang bisa dibuat MPASI. Terong mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan bayi. Terong bahkan bisa dikonsumsi segera setelah si kecil diperbolehkan makanan padat, yakni ketika berusia sekitar 6 bulan.
Pemberian terong juga dapat membantu memperkenalkan rasa pahit dan tekstur unik bagi perasa dan pencecap anak. Apa saja manfaat dari terong sebagai MPASI? Yuk, simak ulasan JadiLaper berikut!
Baca juga: 5 Daftar Bahan Menu MPASI, Bantu Menaikkan Berat Badan Anak!
Sederet Manfaat Terong untuk MPASI
Penyajian terong dalam jumlah sedang dapat bermanfaat bagi bayi dalam jangka panjang. Sebagian besar manfaat yang diperoleh umumnya berkat adanya vitamin dan senyawa bioaktif, antara lain:
Cegah Penyakit Serius
Terong mengandung antioksidan yang bisa melindungi bayi dari kerusakan akibat radikal bebas dan mencegah penyakit serius, mulai dari stroke hingga kanker. Tak hanya itu, terong juga diketahui mengandung antosianin yang sudah terbukti efektif melawan radikal bebas berbahaya.
Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi terong telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida lipoprotein densitas rendah atau LDL. Perlu dipahami, kadar kolesterol LDL yang tinggi bertanggung jawab terhadap munculnya risiko penyakit jantung.
Tingkat Rasa Kenyang
Terong memiliki kadar kalori yang cukup rendah dengan tinggi serat sehingga menjadi salah satu makanan yang bisa membantu meningkatkan rasa kenyang pada bayi. Apabila bayi terus-menerus merasa lapar, maka terong menjadi pilihan paling tepat untuk ditambahkan ke dalam menu MPASI.
Kandungan Nutrisi yang Ada Pada Terong
Salah satu makanan pengganti ASI yang dapat diberikan kepada bayi adalah terong. Dibandingkan dengan buah dan sayuran lainnya, terong memang tidak menempati urutan teratas dalam nutrisi.
Akan tetapi, terong mengandung jumlah rendah kalium, vitamin A, dan folat yang baik untuk kesehatan bayi. Dalam satu cangkir atau 99 gram terong rebus yang disiapkan tanpa garam kira-kira dapat memberikan nutrisi, berupa:
- Karbohidrat dengan perbedaan sekitar 8.64 gram.
- Energi sebesar 34.6 Kkal.
- Magnesium sebesar 10.9 mg.
- Sekitar 0.112 mg mangan.
- Serat dengan total makanan sebesar 2.48 gram.
- Kandungan seng sebesar 0.119 mg.
Apabila bayi baru-baru ini mengalami reaksi alergi, maka segera hindari pemberian terong hingga tubuhnya menyesuaikan. Sebab, terong memang mengandung histamin tinggi, yakni bahan kimia yang dilepaskan oleh sel saat sistem kekebalan mendeteksi zat berbahaya dalam tubuh.
Respon histamin tersebut dapat menyerupai gejala alergi, berupa ruam, bersin, atau pilek. Meski bukanlah alergen makanan yang umum, terong akan merangsang alergi bayi jika baru-baru ini mengalami sensitif terhadap histamin.
Bagaimana Cara Penyajian Terong untuk MPASI?
Hindari pemberian terong mentah pada bayi dan balita, karena mengandung senyawa yang bisa mengiritasi sistem pencernaan, ya.
Olah terong dengan cara dipanggang, dibakar, atau ditumis sambil menambahkan sedikit minyak zaitun untuk menambah rasa. Beberapa cara yang bisa diikuti untuk menyiapkan terong sebagai makanan bayi, yakni:
- Pertama-tama, potong dan iris terong menjadi potongan seukuran gigitan agar mudah dikunyah dan ditelan.
- Selanjutnya, kukus terong. Mengukus merupakan cara sempurna untuk dijadikan sebagai makanan cemilan bayi.
- Terong juga dapat diolah menjadi bubur sebelum diberikan kepada bayi.
Sebelum diberikan, pastikan terong sudah lembut, terutama pada bayi yang masih kesulitan untuk mengunyah makanan. Makanan yang diberikan kepada bayi, terutama MPASI harus aman dan diolah dengan baik agar tak menimbulkan masalah kesehatan lebih lanjut.
Itulah beberapa manfaat terong untuk MPASI yang perlu diketahui beserta cara penyajiannya. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai menu-menu terbaik MPASI, cek terus artikel terbaru di laman JadiLaper ya!
Baca juga: 7 Manfaat Terong untuk Kesehatan, Enak dan Bergizi Tinggi!