Diet intermittent fasting adalah cara untuk menurunkan berat badan yang tengah populer hingga saat ini. Akan tetapi, diperlukannya cara yang benar jika kamu merupakan pemula yang baru saja ingin memulai diet intermittent fasting.
Sesuai namanya, diet Intermittent fasting bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan cara berpuasa. Namun, kegiatan berpuasa untuk diet ini agak berbeda dari yang dilakukan saat bulan ramadhan.
Ada jendela waktu tertentu yang menentukan kapan kamu mulai bisa makan kemudian berpuasa lagi. Jadwal tersebut pun dibagi lagi menjadi 5 cara berdasarkan jangka waktunya.
Wah, bagaimanakah maksudnya? Dari pada bingung, berikut Jadilaper bagikan cara diet intermittent fasting yang dilansir dari laman Halodoc!
5 Cara diet intermittent fasting
Seperti yang telah disebutkan, diet intermittent fasting terbagi menjadi 5 cara berdasarkan waktunya. Berikut pembahasan selengkapnya:
Intermittent fasting – Puasa 12 jam
Cara intermittent fasting yang pertama adalah puasa 12 jam sehari. Setelah itu, barulah kamu boleh makan apapun yang kamu inginkan. Cara ini paling cocok untuk pemula karena lama waktunya sama seperti berpuasa saat bulan ramadhan.
Dilansir dari Halodoc, beberapa peneliti menyebutkan kalau berpuasa selama 10 hingga 16 jam dapat mengubah lemak dalam tubuh menjadi energi. Selain itu, berpuasa juga membuat tubuh melepas keton dalam aliran darah.
Oleh karena itu, dengan melakukan diet intermittent fasting selama 12 jam ini mampu menurunkan berat badan dengan efektif.
Puasa 16 jam
Selanjutnya, kamu juga bisa berpuasa selama 16 jam dalam sehari. Otomatis, waktu makanmu hanya tersisa 8 jam saja. Maka dari itu, metode ini juga sering disebut dengan 16:8.
Jika kamu merasa metode puasa 12 jam tidak optimal, kamu bisa mencoba puasa 16 jam. Namun, biasanya prialah yang berpuasa selama 16 jam, sedangkan wanita disarankan untuk berpuasa 14 jam saja dalam sehari.
Umumnya, orang-orang akan makan pada jam 20.000 kemudian tidak sarapan di keesokan harinya. Akan tetapi, mereka akan kembali makan di jam makan siang.
Puasa Alternatif
Cara yang satu ini adalah metode dimana kamu akan menjalankan puasa setiap hari. Namun, kamu tidak diperkenankan makan makanan padat atau hanya makan maksimal 500 kalori saja per harinya.
Puasa alternatif menjadi yang paling ekstrem dari semua metode diet intermittent fasting. Oleh karena itu, pemula tidak disarankan untuk melakukan cara yang satu ini, ya!
Puasa 24 jam selama satu minggu
Terakhir, ada pula metode puasa 24 jam dalam satu atau dua hari dalam seminggu. Umumnya, cara ini sering disebut sebagai diet Eat-to-Eat.
Saat menjalaninya, kamu tidak boleh makan selama 24 jam sehari. Namun, minum teh, air, dan minuman bebas kalori lainnya tetap diperbolehkan agar tidak dehidrasi.
Cara ini terdengar lebih ekstrem dari metode puasa alternatif karena tidak memberikan asupan apapun selama seharian penuh cukup menguras energi. Bahkan, beberapa kasus menyebutkan diet ini akan berdampak buruk pada tubuh, seperti sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati berantakan.
Tentu saja cara ini tidak disarankan untuk pemula. Janganlah memaksakan diri jika memang tubuhmu tidak kuat melakukannya.
Itulah cara diet intermittent fasting yang efektif untuk menurunkan berat badan. Namun untuk para pemula, sebaiknya pahami dulu kondisi kesehatanmu sebelum mulai menjalankan diet yang satu ini ke dokter gizi, ya!
Baca juga: Menu Diet Ala IU, Hanya Butuh 3 Makanan Ini!