Sate maranggi, banyak orang yang tertarik dengan kelezatan makanan khas Purwakarta ini. Pedagang kaki lima, kios, dan restoran menjual kelezatan ini. Rasa daging olahan ini bikin ketagihan sehingga banyak orang rela kembali hanya untuk menikmati kelezatan makanan ini. Namun seiring bejalannya waktu, maranggi bisa kita jumpai hampir disetiap kota besar di semua provinsi di pulau Jawa.
Nah agar lebih nikmat, kamu harus tau nih fakta-fakta tentang makanan ini. Berikut kami rangkum serba-serbi sate maranggi untuk kamu para penggila kuliner!
Mulanya hanya daging kurban
Di lansir ayopurwakarta.com, dalam wawancara bersama generasi ke-5 penemu maranggi di Purwakarta, Heri. Heri menuturkan sejarah daging khas Purwakarta yang disebut maranggi bersumber dari kisah daging kurban yang diterima oleh Mak Ranggi. Karena tidak ada lemari es pada saat itu, untuk mengawetkannya, daging domba diasapi dengan bumbu agar tahan lama. Kemudian dicoba dimatangkan dengan cara dibakar dan ternyata rasanya cukup enak.
Karena rasanya yang enak, Mak Sarmasih anak Mak Ranggi menjualnya di Jalan Cianting, lalu masuk ke kawasan Kecamatan Plred. Karenanya, tak heran Kecamatan Plered kini terkenal dengan sate maranggi-nya. Heri menuturkan, saat Mak Ranggi dan Mak Sarmasih berjualan sate, laris manis karena banyak yang menyukai keunikan rasanya. Oleh karena itu, sate Mak Ranggi memulai perbincangan dan menjadi terkenal karenanya.
Baca Juga Ulasan Kuliner Lainnya: Makanan Indonesia yang Populer Sampai ke Luar Negeri
Sate Maranggi yang Unik
Bahan baku yang digunakan dalam sate maranggi sebenarnya sama seperti kebanyakan sate di Nusantara. Yang menjadi pembeda adalah bumbu kecap khas yang dibuat Mak Ranggi. Satenya terbuat dari daging sapi yang lembut dan dibakar dengan sedikit kecap dan ditaburi bawang goreng. Rasa sate ini unik karenadisantap dengan ketan bakar yang gurih. Bumbu kecap yang di kombinasi dengan merica cabai dan bawang bisa membuat kita rindu setelah makan maranggi.
Maranggi Cianjur?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Sate Maranggi merupakan makanan khas dari Purwakarta. Namun, makanan ini juga bisa ditemukan di daerah Cianjur, dengan bentuk yang sedikit berbeda. Perbedaan utama antara asal Purwakarta dan asal Cianjur terletak pada cara penyajiannya. Di Purwakarta, makanan ini biasanya disajikan dengan kecap dan acar tomat. Sedangkan bila Cianjur makanan ini biasanya disajikan dengan sambal oncom dan ketan bakar sebagai pengganti nasi. Maranggi yang kamu temukan di Bogor dan puncak bisa jadi adalah maranggi Cianjur. Selain itu, ada juga penjual yang menawarkan untuk mengganti tomat dan kecap dengan sambal kacang.
Kedai Sate Maranggi yang paling Terkenal
Kedai yang paling terkenal adalah Warung Sate Maranggi Haji Yetti. Lokasinya ada di Jalan Raya Cibungur Purwakarta, Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Berdiri sejak tahun 1990-an, tidak heran menjadikan warung ini menjadi terkenal dan legendaris. Selain satenya enak, warung Haji Yetti juga menyediakan area parkir yang luas dan tempat makan yang nyaman.
Baca Juga Ulasan Selengkapnya: Sate Maranggi Haji Yetty, Sate Legendaris Asal Purwakarta
Sate maranggi yang semula merupakan olahan daging kurban, kini menjelma menjadi sebuah kuliner terkenal dari kabupaten purwakarta. Penyebaranya yang masif juga memudahkan kita untuk menikmati lezatnya sate berbumbu kecap ini. Dengan beragam variasi hari ini, bukan tidak mungkin maranggi juga akan berubah lebih bervariasi lagi di masa depan.