Cuaca sedang panas – panasnya, sambil meneguk segelas minuman bersoda selagi dingin, sensasi minum yang terasa begitu menyegarkan. Apalagi bila dipadukan dengan makanan cepat saji sambil berbincang bersama kolega, soda bisa menjadi ‘teman’ makan yang pas.
Sayangnya, soda tak bisa menjadi pengganti air putih sebagai pengusir dahaga. Selain tak akan membuat rasa haus hilang, kandungan gula dan zat buatan lain yang terkandung di dalam sekaleng soda bisa membahayakan kesehatan bila dikonsumsi secara terus menerus.
Mengonsumsi minuman bersoda dapat memicu obesitas, kerusakan ginjal, dan beberapa jenis kanker. Minuman bersoda juga dikatakan sebagai penyebab kerusakan gigi dan penipisan kalsium. The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi tak lebih dari 450 kalori minuman soda dalam satu minggu, termasuk minuman soft drink atau minuman dengan pemanis lainnya. Berikut adalah bahaya – bahaya yang dapat dijumpai jika terlalu sering minum minuman bersoda.
Berat badan bertambah
Sekaleng soda sebanyak 350 ml mengandung setidaknya 140 kalori. Jumlah kalori tersebut setara dengan 1 porsi nasi putih ukuran kecil (105 g). Mengonsumsi soda artinya sama dengan menambah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Belum lagi, kandungan gula yang tinggi pada soda ternyata tak bisa menghilangkan dahaga, sehingga Anda akan minum lagi dan lagi karena haus tak kunjung hilang.
Studi menunjukkan, orang yang minum soda sebagai ‘teman’ makan mereka, mengonsumsi 17 persen lebih banyak kalori, ketimbang mereka yang hanya minum air.
Minuman bersoda bikin candu
Soda mengandung zat adiktif yang dapat memicu sensasi candu. Hal ini dibuktikan lewat penelitian pada tikus. Penelitian menunjukkan, minuman bersoda mampu melepaskan dopamin di otak dan memberikan rasa senang. Efek yang sama juga dapat timbul pada manusia.
Studi lain juga menemukan, minuman ber pemanis, minuman bersoda, serta minuman junk food lainnya dapat mempengaruhi rasa candu pada otak layaknya obat keras.
Tingkatkan risiko kanker
Minuman soda kerap kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Studi pada 60 ribu orang mendapati mereka yang minum dua porsi atau lebih soda per minggu, 87 persen lebih mungkin mengembangkan kanker pankreas ketimbang orang yang tidak minum soda. Perempuan pascamenopause yang banyak minum soda juga berisiko lebih tinggi terkena kanker lapisan dalam rahim.
Intinya, minum minuman ber pemanis atau bersoda boleh, hanya saja jumlah takarannya yang perlu diperhatikan. Mengonsumsi segala sesuatu yang terlalu banyak memanglah tidak baik. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.