Halo Sobat Kuliner! Pernah dengar kuliner khas Bogor yang bernama Tauge Goreng? Tidak hanya ada di Bogor, kuliner ini dapat ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta yang dijual oleh pedagang kaki lima. Walaupun namanya tauge goreng, makanan ini sama sekali tidak dibuat dengan cara digoreng, lho!
Ternyata, sejarah bagaimana terciptanya kuliner satu ini sangatlah menarik. Penasaran bukan dengan sejarah dari tauge goreng? Yuk, langsung saja simak pembahasannya berikut ini!
Baca juga: Tak Kalah Gurih, Ini 5 Bahan Pengganti Micin untuk Masakan
Sejarah tauge goreng
Tauge goreng adalah makanan khas Bogor yang dibuat oleh pedagang China untuk menggantikan Spageti yang biasa dimakan orang Eropa di Indonesia. Selain rasanya yang mirip, tauge goreng sama-sama mempunyai rasa asam gurih seperti spageti. Pasta diganti dengan mie dengan tambahan tauge.
Sejarah tauge goreng memang ada kaitannya dengan makanan khas Italia tersebut. Singkat cerita, tauge goreng sengaja dibuat oleh pedagang China untuk menandingi spageti yang dibawa penjajah Eropa di Indonesia.
Menurut pengamat sejarah China di Bogor, Mardi Liem, saudagar China sering berinteraksi dengan orang Eropa di bumi Sunda (Banten dan sekitarnya) pada abad 15.
“Saya menduga itu (tauge goreng) lahir dari pola pergaulan Tionghoa dengan Eropa. Di Eropa itu kan punya spageti dengan pasta tomatnya yang luar biasa masam. Menu tersebut dibawa ke Indonesia, seiring perniagaan Tionghoa,” dikutip dari Kompas.
Rasa asam tomat dari spageti kurang cocok di lidah para pedagang China dan masyarakat Indonesia. Apalagi, saat itu sulit mendapatkan daging sapi yang mayoritas dimiliki oleh penjajah Eropa.
Akhirnya, orang China mengubah bahan makanan sesuai dengan cita rasa mereka. Pasta diganti dengan tauge, daging diganti tahu serta oncom. Dan rasa asam merupakan hasil fermentasi kedelai tauco.
Makanan akulturasi budaya China, Eropa dan Indonesia
Tauge sudah menjadi bahan makanan andalan pelaut China. Tumbuhan hasil biji kecambah tersebut jadi obat kuat para pelaut dalam kondisi sulit mendapatkan bahan makanan. Tauge pun dikenal sebagai penyelamat pelaut China dari kematian.
Bahan kondimen tauge goreng lainnya seperti oncom berasal dari wilayah Jawa Barat. Pribumi banyak menggunakan bahan oncom hasil fermentasi pembuatan tempe atau tahu. Bahan sisa tempe atau tahu dimanfaatkan kembali menjadi oncom.
Pedagang China lama tinggal di bumi Sunda hingga terjadi akulturasi budaya dengan masyarakat lokal. Mereka banyak membuka kedai makan yang diasisteni oleh pribumi. Sekarang, tauge goreng menyebar ke seluruh daerah Jawa Barat dan Jabodetabek.
Itulah sejarah tauge goreng! Ternyata, tauge goreng juga memiliki sejarah yang menarik di balik rasanya yang nikmat dan nama yang unik. Kuliner ini juga menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat luas dan toleransi yang tinggi dari beraneka ragam ras dan suku yang ada.
Baca juga: Bubur Merah Putih, Hidangan Khas Jawa yang Penuh Makna