Bahaya kebanyakan makan gorengan belum banyak diketahui oleh masyarakat. Gorengan sendiri merpakan salah satu jenis makanan yang sangat digemari banyak orang karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah.
Namun, sering kali ada kekhawatiran mengenai dampak kesehatan dari konsumsi gorengan, terutama terkait dengan risiko kanker. Lalu, apa saja bahaya dari terlalu banyak mengonsumsi gorengan? Jika ingin tahu informasi lengkapnya, berikut pembahasan JadiLaper!
Baca juga: Yuk Simak, Ini 6 Manfaat Pakai Baking Powder untuk Mengolah Makanan
Bahaya Kebanyakan Makan Gorengan yang Perlu Diketahui
Artikel ini akan membahas apakah benar kebanyakan makan gorengan dapat memicu kanker, serta memberikan informasi tentang bagaimana gorengan memengaruhi kesehatan tubuh.
Apa Itu Gorengan?
Gorengan adalah makanan yang diproses dengan cara digoreng dalam minyak panas.
Proses penggorengan ini dapat dilakukan dengan berbagai bahan, seperti tepung, adonan, atau bahan-bahan lainnya, dan sering kali disajikan sebagai camilan atau hidangan utama.
Contoh makanan gorengan termasuk kentang goreng, ayam goreng, bakwan, dan berbagai jenis donat.
Dampak Gorengan terhadap Kesehatan
Kandungan Lemak dan Kalori
Makanan gorengan umumnya mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi, serta kalori yang berlebihan. Konsumsi lemak jenuh dan trans yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan gangguan metabolisme. Obesitas dan penyakit jantung adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker.
Acrylamide
Salah satu kekhawatiran utama terkait gorengan adalah senyawa bernama akrilamida. Akrilamida terbentuk saat makanan yang mengandung karbohidrat, seperti kentang, digoreng pada suhu tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa akrilamida dapat menyebabkan kanker pada hewan percobaan, dan ada kekhawatiran bahwa paparan jangka panjang pada manusia juga dapat meningkatkan risiko kanker, meskipun bukti pada manusia masih terbatas.
Produksi Radikal Bebas
Proses penggorengan yang melibatkan suhu tinggi dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang dapat merusak sel dan DNA, yang berpotensi memicu proses kanker. Lemak yang teroksidasi selama proses penggorengan juga dapat meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh.
Penyakit Kardiovaskular dan Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi gorengan yang tinggi dapat dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi risiko kanker. Kesehatan jantung dan pembuluh darah yang buruk dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.
Adakah Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Risiko Kanker?
Walaupun konsumsi gorengan dapat memiliki risiko, penting untuk diingat bahwa risiko kanker dipengaruhi oleh banyak faktor.
Selain pola makan, faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup, dan paparan lingkungan juga berperan dalam perkembangan kanker.
Oleh karena itu, mengonsumsi gorengan dalam jumlah moderat mungkin tidak secara langsung menyebabkan kanker, tetapi lebih pada risiko jangka panjang bila dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.
Lalu Bagaimana Cara Mengurangi Risiko
Batasi Konsumsi Gorengan
Mengurangi frekuensi konsumsi gorengan dan memilih metode memasak yang lebih sehat, seperti memanggang atau merebus, dapat membantu mengurangi risiko kesehatan.
Pilih Minyak yang Sehat
Jika kamu ingin menggoreng makanan, gunakan minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kanola, yang mengandung lemak tak jenuh tunggal. Hindari minyak yang mengandung lemak trans dan jenuh.
Perhatikan Suhu dan Waktu Penggorengan
Goreng makanan pada suhu yang tidak terlalu tinggi dan jangan terlalu lama untuk mengurangi pembentukan akrilamida dan radikal bebas.
Seimbangkan dengan Diet Sehat
Mengonsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, dan sayuran, serta menjaga pola makan yang seimbang dapat membantu mengurangi risiko kanker dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Cek Kualitas Minyak
Gunakan minyak segar dan hindari minyak bekas yang telah digunakan berulang kali. Minyak bekas dapat mengandung senyawa berbahaya yang dihasilkan selama proses penggorengan.
Konsumsi gorengan secara berlebihan memang dapat memengaruhi kesehatan dan berpotensi meningkatkan risiko beberapa penyakit, termasuk kanker.
Namun, risiko ini harus dilihat dalam konteks pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan. Mengonsumsi gorengan dalam jumlah yang moderat, dengan perhatian pada cara memasak yang sehat dan pola makan yang seimbang, adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh.
Itu dia beberapa bahaya kebanyakan makan gorengan yang penting untuk dipahami. Selalu penting untuk memperhatikan cara memasak dan memilih makanan yang sehat untuk mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca juga: 6 Pilihan Jajanan Pasar Rendah Kalori, Cocok Dikonsumsi Saat Diet!