Ini Dia 11 Makanan Terlarang di Berbagai Negara, Mengapa?

makanan terlarang di berbagai negara

Daftar Isi

Makanan terlarang di berbagai negara ternyata sangat menarik untuk dibahas. Ya, makanan yang mungkin terlihat biasa atau bahkan lezat di satu negara bisa jadi dilarang di negara lain. 

Kenapa begitu? Ternyata, ada banyak alasan di balik pelarangan ini, mulai dari masalah kesehatan, agama, hingga perlindungan lingkungan. Lantas, apa saja makanan yang dilarang di berbagai negara? Jika penasaran dengan daftar makanannya, berikut pembahasan JadiLaper!

Baca juga: Mari Eksperimen, 10 Cara Hadirkan Rasa Autentik Masakan dengan Sentuhan Modern

Makanan Terlarang di Berbagai Negara yang Perlu Diketahui

Ilustrasi Makanan Terlarang di Berbagai Negara. (Sumber: Unsplash)

Yuk, kita lihat beberapa makanan yang ternyata gak boleh dinikmati di beberapa negara dan alasan di balik pelarangannya:

Foie Gras di India dan Beberapa Negara Eropa 

Foie gras, hati angsa yang digemukkan hingga sangat besar, adalah hidangan mewah yang sering ditemukan di restoran mahal. Namun, foie gras ini dilarang di beberapa negara, termasuk India dan beberapa negara Eropa, karena metode produksinya yang dianggap sangat tidak berperikemanusiaan.

Proses pembuatannya yang melibatkan pemaksaan makan angsa untuk mengembangakan hati mereka dianggap kejam. Banyak negara menganggap bahwa perlakuan terhadap hewan ini tidak etis, sehingga foie gras menjadi makanan yang dilarang di sana.

Kinder Surprise di Amerika Serikat 

Kinder Surprise adalah cokelat yang berisi mainan kecil di dalamnya, dan ini menjadi salah satu favorit banyak anak-anak. Namun, di Amerika Serikat, Kinder Surprise dilarang beredar. Kenapa? Karena mainan kecil di dalam cokelat bisa menimbulkan risiko tersedak bagi anak-anak.

Pemerintah AS sangat memperhatikan keselamatan anak-anak, jadi mereka melarang makanan yang bisa menyebabkan bahaya ini untuk menghindari risiko kesehatan.

Durian di Singapura dan Beberapa Tempat Umum di Asia 

Durian adalah buah yang dikenal dengan aromanya yang sangat kuat—ada yang bilang baunya mirip dengan bau sampah. Di Singapura, durian dilarang dibawa ke beberapa tempat umum seperti hotel dan transportasi umum karena baunya yang menyengat.

Bayangkan saja, jika kamu bawa buah ini ke dalam bus atau kereta, pasti banyak yang protes karena baunya yang bisa mengganggu orang lain. Makanya, di beberapa tempat di Asia, durian dianggap tidak sopan untuk dibawa ke area umum.

Susu Mentah di Kanada dan Beberapa Negara Bagian di AS 

Susu mentah, alias susu yang tidak melalui proses pasteurisasi, dilarang di beberapa negara bagian di Amerika Serikat dan Kanada. Kenapa? Karena susu mentah memiliki risiko tinggi mengandung bakteri berbahaya seperti E. coli dan salmonella yang bisa menyebabkan penyakit serius.

Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu untuk membunuh bakteri jahat, dan banyak negara memilih untuk melarang susu mentah demi menjaga kesehatan masyarakat.

Belut Jepang di Amerika Serikat 

Belut Jepang, atau unagi, adalah hidangan laut yang sangat populer di Jepang. Namun, belut Jepang dilarang di Amerika Serikat karena termasuk dalam spesies yang terancam punah. Pemerintah AS melarang konsumsi belut Jepang untuk membantu melindungi populasi belut yang semakin berkurang.

Dengan melarang penjualan dan konsumsi spesies yang terancam punah, mereka berharap dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Sassafras di Amerika Serikat 

Sassafras adalah tanaman yang sering digunakan untuk memberikan rasa pada root beer tradisional. Namun, di Amerika Serikat, minyak sassafras dilarang digunakan dalam makanan dan minuman karena mengandung safrol, senyawa yang dianggap karsinogenik atau penyebab kanker. Meskipun sassafras memberikan rasa yang unik, potensi bahaya dari safrol membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi.

Samosa di Somalia 

Samosa adalah makanan ringan berbentuk segitiga yang populer di banyak negara. Namun, di Somalia, samosa dilarang karena bentuknya dianggap menyerupai simbol Kristen, yaitu salib. Dalam konteks budaya dan agama, simbol-simbol tertentu dapat memiliki makna yang berbeda dan bisa dianggap sensitif. Oleh karena itu, makanan ini dilarang untuk menghindari ketidaknyamanan atau konflik.

Pernak-Pernik Makanan 

Pernak-pernik seperti glitter dan debu emas sering digunakan untuk menghias kue dan makanan penutup. Namun, beberapa negara melarang penggunaan bahan-bahan ini karena tidak aman untuk dikonsumsi.

Glitter dan debu emas sering kali terbuat dari bahan-bahan yang tidak bisa dicerna dengan aman oleh tubuh manusia, jadi penggunaannya dalam makanan bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Keju Casu Marzu di Uni Eropa 

Keju Casu Marzu dari Sardinia terkenal dengan proses pembuatannya yang melibatkan belatung hidup. Keju ini dibiarkan fermentasi hingga belatung muncul dan memakan keju, yang kemudian memberikan rasa dan tekstur unik.

Namun, banyak negara di Uni Eropa melarang keju ini karena proses pembuatannya dianggap tidak higienis dan bisa membahayakan kesehatan. Meskipun ada yang menganggapnya sebagai kuliner tradisional, aspek sanitasi tetap menjadi perhatian utama.

Shark Fin Soup di Amerika Serikat 

Sup sirip hiu, makanan mewah yang dianggap sebagai simbol status di beberapa budaya, dilarang di beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Larangan ini bertujuan untuk melindungi populasi hiu yang terancam punah akibat praktik penangkapan hiu untuk siripnya.

Dengan melarang sup sirip hiu, negara-negara ini berharap dapat mengurangi permintaan dan melindungi spesies hiu dari kepunahan lebih lanjut. Jadi, ternyata banyak makanan yang dianggap biasa di satu tempat bisa menjadi kontroversial atau bahkan dilarang di tempat lain. 

Perbedaan ini mencerminkan berbagai pertimbangan mulai dari kesehatan hingga sensitivitas budaya, dan menunjukkan betapa pentingnya memahami konteks lokal saat berhadapan dengan makanan dan kebiasaan di berbagai belahan dunia.


Itu dia beberapa makanan terlarang di berbagai negara yang menarik untuk diketahui lebih lanjut. Jika ingin mengetahui informasi lainnya seputar kuliner, cek saja artikel terbaru hanya di laman JadiLaper ya!

Baca juga: Fakta Unik tentang Makanan Tradisional yang Kembali Tren di 2024, Yuk Simak!

Share this post

Facebook
Twitter
WhatsApp