Bagi para pecinta hidangan manis, pasti sudah tidak asing lagi dengan keberadaan susu kental manis (SKM). Produk yang satu ini memang kerap digunakan sebagai topping, pelengkap atau campuran makanan. Rasa manis dari produk ini membuat setiap hidangan menjadi lezat untuk dinikmati.
Menurut Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si., Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair), SKM merupakan produk susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula. Kandungan gula dalam produk tersebut, nilainya cukup tinggi dengan persentase di atas 50 persen.
“Sebab, bahan tersebut berfungsi sebagai pengental dan pengawet untuk mencegah kerusakan produk,” ujarnya dikutip dari laman resmi Unair.
Dengan kandungan gula cukup tinggi itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi SKM. Kira-kira, apa saja yang perlu diperhatikan? Yuk, kita simak informasinya berikut ini!
Baca juga: 5 Makanan yang Cocok Buat Ibu Menyusui
Takaran dalam mengonsumsi SKM
Mahmud mengungkapkan, bahwa anjuran mengonsumsi gula maksimal adalah 10% dari total energi harian. Untuk dewasa sekitar 50 gram/hari, sementara anak-anak sebanyak 30 – 35 gram/hari. Misalnya, kandungan gula pada salah satu merek SKM dengan takaran saji 37 gram adalah 19 gram gula.
Kandungan tersebut menunjukkan, bahwa 51,3% dari komposisi satu sachet SKM didominasi oleh gula. Artinya, kita sudah mengonsumsi 19/50 dari anjuran gula harian dewasa saat minum 1 sachet SKM. Bila anak-anak mengonsumsi 1 sachet SKM, maka mereka sudah mencukupi lebih dari 50% rekomendasi konsumsi harian.
Cara konsumsi SKM
Meski kandungan gulanya tinggi, SKM tetap boleh dikonsumsi. Namun, tidak disarankan untuk diseduh dan diminum sebagai hidangan tunggal. Jadi, disarankan hanya sebagai topping atau campuran dalam makanan maupun minuman.
Kemudian, konsumen tidak boleh menjadikan SKM sebagai satu-satunya sumber gizi. Lalu, tidak memberikannya kepada bayi hingga usia 12 bulan. SKM ini juga tidak boleh dijadikan sebagai pengganti ASI.
“Kita tidak bisa menjadikan SKM sebagai susu pertumbuhan bagi anak,” imbuhnya.
Meski begitu, SKM masih bisa digunakan sebagai sumber gizi pelengkap karena mengandung vitamin dan mineral. Artinya, zat ini hanya sebagai tambahan. Jadi, untuk mendapatkan sumber gizi utama tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi berimbang.
Efek samping
Dengan mengonsumsi SKM yang berlebihan setiap harinya, bisa menimbulkan beberapa efek samping. Mulai dari kelebihan berat badan dan obesitas, serta kerusakan gigi. Selain itu, juga bisa memiliki penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan penyakit lainnya.
Mahmud mengingatkan, bahwa jika ingin mengonsumsi susu sebagai sumber protein dan pertumbuhan, konsumen perlu memperhatikan kadar protein, lemak, kalsium, gula dan zat lainnya. Sebagai konsumen mari kita belajar untuk arif memilih dan memilah produk yang akan dikonsumsi.
Baca juga: Buah Delima Menyimpan Segudang Manfaat Buat Tubuh