Korea Selatan terkenal dengan kulinernya yang unik, lezat, dan sarat nilai budaya. Salah satu kekayaan kuliner yang sangat dikenal adalah makanan fermentasi dari Korea Selatan.
Proses fermentasi telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Korea sejak berabad-abad lalu, dan tak hanya memperpanjang masa simpan makanan, tetapi juga menambah cita rasa dan manfaat kesehatan. Untuk mengetahui daftar makanan fermentasi yang berasal dari Korea Selatan, berikut pembahasan lengkap JadiLaper!
Baca juga: Pahami, Ini Dia 4 Tahap Pembuatan Frozen Food yang Bisa Kamu Ikuti
Apa Saja Makanan Fermentasi dari Korea Selatan?
Makanan fermentasi di Korea tak hanya terbatas pada kimchi. Banyak jenis olahan fermentasi lainnya yang sering disajikan dalam hidangan sehari-hari masyarakat Korea. Adapun beberapa makanan fermentasi khas Korea Selatan yang patut diketahui dan dicicipi, antara lain sebagai berikut:
Kimchi
Kimchi adalah makanan fermentasi paling terkenal dari Korea Selatan. Terbuat dari sawi putih yang difermentasi bersama campuran cabai bubuk (gochugaru), bawang putih, jahe, garam, dan pasta ikan, kimchi memiliki rasa pedas, asam, dan gurih yang khas. Proses fermentasinya bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu, tergantung suhu dan resep yang digunakan.
Kimchi tidak hanya lezat, tapi juga kaya akan probiotik yang baik untuk pencernaan. Selain sawi putih, varian kimchi lainnya bisa dibuat dari lobak, ketimun, hingga daun bawang. Makanan ini biasanya disajikan sebagai banchan (lauk pendamping) dalam hampir semua makanan Korea.
Doenjang
Doenjang adalah pasta kedelai fermentasi yang digunakan sebagai bumbu dasar dalam banyak masakan Korea. Pasta ini terbuat dari kacang kedelai yang direbus dan difermentasi dengan garam laut, lalu dibiarkan selama berbulan-bulan hingga mengeluarkan rasa asin dan gurih yang khas. Doenjang sering digunakan untuk membuat sup doenjang-jjigae, salah satu makanan rumahan Korea yang populer.
Selain sebagai bumbu, doenjang juga kaya akan protein dan probiotik alami yang mendukung kesehatan usus. Rasanya yang kuat dan aromatik menjadikannya elemen penting dalam berbagai hidangan Korea, khususnya sup dan saus cocolan untuk sayuran rebus maupun daging panggang.
Gochujang
Gochujang adalah bumbu fermentasi khas Korea yang dibuat dari campuran cabai bubuk, ketan, kedelai fermentasi, dan garam. Rasanya pedas, manis, dan sedikit asin, menjadikannya bahan penting dalam berbagai hidangan seperti bibimbap, tteokbokki, dan bulgogi. Proses fermentasi gochujang bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga mencapai kekayaan rasa yang diinginkan.
Bumbu ini bukan hanya menambah cita rasa pada masakan, tetapi juga mengandung antioksidan dan enzim pencernaan yang bermanfaat bagi tubuh. Gochujang kini telah tersedia dalam kemasan modern, namun banyak rumah tangga Korea yang masih mempertahankan tradisi membuatnya secara rumahan.
Cheonggukjang
Cheonggukjang adalah sup tradisional Korea yang dibuat dari kedelai fermentasi yang memiliki aroma sangat kuat. Proses fermentasinya jauh lebih cepat dibanding doenjang, yakni hanya dalam hitungan hari. Sup ini biasanya dimasak dengan tahu, bawang putih, dan sayuran, menghasilkan kuah yang kental dan penuh rasa.
Meski baunya menyengat, cheonggukjang dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk memperlancar pencernaan dan meningkatkan sistem imun. Makanan ini sering dijuluki sebagai “natto-nya Korea” karena aroma dan teksturnya yang serupa dengan natto dari Jepang.
Sikhae
Sikhae adalah makanan fermentasi tradisional Korea yang berbahan dasar ikan yang difermentasi bersama nasi dan garam. Proses fermentasi ini menghasilkan hidangan dengan rasa tajam dan tekstur unik. Sikhae dulunya menjadi sumber protein alternatif bagi masyarakat Korea yang tinggal di daerah pegunungan atau saat musim dingin.
Hidangan ini biasanya disantap bersama nasi hangat dan lauk pelengkap lainnya. Meskipun kurang dikenal di luar Korea, sikhae merupakan warisan budaya kuliner yang masih dipertahankan di beberapa daerah pedesaan dan oleh generasi tua di Korea Selatan.
Makanan fermentasi dari Korea Selatan tidak hanya memberikan kelezatan khas, tetapi juga membawa manfaat kesehatan yang luar biasa. Dari kimchi yang populer hingga sikhae yang langka, semuanya menunjukkan bagaimana fermentasi menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Korea.
Baca juga: Simak, Berikut 4 Pilihan Daging untuk Diet yang Bisa Dicoba